Inti dari metode Think CoW adalah pemahaman terlebih dahulu tentang strategi berpikir oleh pengajarnya (baik orang tua atau guru) dan kemudian membimbing anak dengan pertanyaan2 sesuai dengan strategi berpikir tersebut. Fokus dari Metode Think CoW adalah Soal Cerita (Word Problem) karena dengan bentuk Soal Cerita ini dapat dijembatani antara problem dalam dunia nyata dan problem dalam Matematika, terutama dalam Permodelan Matematika. Bentuk Soal Cerita adalah bentuk problem matematika dimana informasi dalam problem tersebut disajikan dalam kata-kata, alih-alih daripada dalam Notasi Matematika. Kelebihan dari Metode Think CoW bisa diringkas seperti ini:
1. Memusatkan diri dari proses berpikir, alih-alih daripada content suatu soal.
Hal ini mengatasi kecenderungan dari soal matematika saat ini, dimana siswa diharuskan mendapatkan jawaban yang benar dengan cara tertentu dan ini mempunyai efek psikologis: berhenti berpikir tentangalternatif yang lain karena merasa tidak akan bisa lebih benar lagi!
2. Adanya strategi untuk memecahkan soal cerita, dimana problem Aljabar dapat disederhanakan menjadi sekedar Problem Aritmatika.
Karena bentuk problem Aritmatika jelas lebih mudah untuk dihitung daripada problem Aljabar, maka penguasaan dari strategi ini dapat digunakan di awal pengenalan bidang Aljabar, yang seringkali terasa sangat menyulitkan siswa
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan Logis dan Kreatif secara mandiri.
Karena penggunaan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan penuntun strategi berpikir, siswa dapat bekerja secara mandiri untuk menggali proses berpikir dari setiap problem yang dihadapi. Cara berpikir yang terstruktur ini dapat diperkuat dengan penjelasan mengenai berbagai jenis proses berpikir secara langsung nantinya.
1. Memusatkan diri dari proses berpikir, alih-alih daripada content suatu soal.
Hal ini mengatasi kecenderungan dari soal matematika saat ini, dimana siswa diharuskan mendapatkan jawaban yang benar dengan cara tertentu dan ini mempunyai efek psikologis: berhenti berpikir tentangalternatif yang lain karena merasa tidak akan bisa lebih benar lagi!
2. Adanya strategi untuk memecahkan soal cerita, dimana problem Aljabar dapat disederhanakan menjadi sekedar Problem Aritmatika.
Karena bentuk problem Aritmatika jelas lebih mudah untuk dihitung daripada problem Aljabar, maka penguasaan dari strategi ini dapat digunakan di awal pengenalan bidang Aljabar, yang seringkali terasa sangat menyulitkan siswa
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan Logis dan Kreatif secara mandiri.
Karena penggunaan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan penuntun strategi berpikir, siswa dapat bekerja secara mandiri untuk menggali proses berpikir dari setiap problem yang dihadapi. Cara berpikir yang terstruktur ini dapat diperkuat dengan penjelasan mengenai berbagai jenis proses berpikir secara langsung nantinya.